Minggu, 25 Agustus 2013
aku baru tersadar
bahwa tak ada dia lagi disampingku
sekarang dia pergi bersama wanita lain
lalu aku harus apa?
sesaat ku ingat masih banyak dendam dihati
terlebih ku ingat masih banyak janji-janji belum ditepati
dan lagi sekarang aku merasa kau mengkhianati
memang ego dan emosi masih satu garis
yang sulit untuk ku pisahkan
egois aja masih memikirkan diri sendiri
membawa masalalu pada masa kini
emosi aja masih terus mengguncang
memaksa masalalu harus di adilkan
tapi masih ada hati
yang mungkin bisa merasakan
tanpa memikirkan ego dan emosi terlebih dahulu
ada hati yang harus bisa memaafkan dan mengikhlasakan
meskipun jeritan hati sekalipun tak dapat didengar
tapi pasti ada ruang untuk menempatkan maaf dan ikhlas...
dulu kita saling mencintai
dulu kita saling memiliki
dulu kita saling melengkapi
dulu kita saling mendoakan
tapi mengapa sekarang
kita menjadi perang dan lawan
kita menjadi mencaci dan memaki
kita menjadi bagian yang saling membenci
seakan yang terjadi semua salahku
maafku saja tak kau hiraukan
apalagi janjiku
janji yang sempat ingin ku tepati
tapi kau nodai semua dengan ucapanmu
setidaknya aku masih mau usaha
untuk menjaga semua itu tetap utuh
meskipun aku tau
sulit untuk BERTEMAN dengan masa lalu
-Novia Miftahul J-
mengapa kau menatapaku seperti itu?
aku ini hanya kepingan masa lalu kamu
kepingan yang hilang dan tak pernah kau cari
kepingan yang dibuang setelah kau dapat kepingan lainnya
kepingan yang jatuh dan tak kau hiraukan
mengapa kau menatapku seperti itu?
aku ini hanya serpihan dari hati kamu
hati yang selalu kamu tinggalkan
hati yang tak kau rawat keberadaannya
hati yang lusuh seperti tak terurus
mengapa kau menatapku seperti itu?
aku hanya ingin pergi
pergi dari setiap kata tak sopan yang kamu ucapkan
pergi dari setiap sikap kasar yang kau lakukan
pergi dari setiap kebohongan yang menusukku
pergi dari setiap kecurigaan yang tak ku sanggupi
aku akan beranjak dari semua itu
meninggalkan masa lalu
jangan tatapmu seperti itu...
kisah pria brengsek & gadis buruk rupa
kisah ini bukan menceritakan seorang beauty and the beast tapi malah si gadis ini yang katanya memiliki buruk rupanya sedang mejalin hubungan dengan seorang pria yang katanya juga brengsek. pria brengsek ini jatuh hati dengan gadis yang buruk rupa, akhirnya saat ini mereka memiliki hubungan lebih.
" kamu jatuh cinta sama aku? apa yang membuat aku menarik dihadapan kamu sehingga kamu memilih untuk menjalin kasih bersama aku?" tanya ku pada brengsek boy
dia hanya menjawab : aku lelah dengan penipuan klasik yang selalu dinilai dari paras wajah, aku tak ingin sekedar indah dari paras namun hati juga indah. dan itu aku temukan dikamu.. justru apakah aku cukup baik untuk kamu? banyak orang bilang kalo aku brengsek
" saat ini aku sedang bersama kamu, aku tahu kamu seperti apa. mungkin kamu orang yg paling brengsek yg bisa menaklukan hatiku dari kepolosan kamu, kamu orang yg paling brengsek yg bisa jujur tentang semuanya, dan kamu orang yg paling brengsek yg bisa mencintai aku si gadis buruk rupa"
dia hanya menjawab : aku tak peduli kata orang, yg aku tahu aku sayang sama kamu wanita yg katanya buruk rupa!
" kamu juga perlu tau, kalo aku benar memilih seorang pria yg dibilang brengsek"
semoga keburuk rupaanku dan kebrengsekan kita membawa kita pada satu titik temu dimana kita bisa selalu saling menutupi kekurangan dan menerima kelebihan kita masing-masing. semoga tuhan juga selalu memberikan rasa jujur, percaya, setia dan sayang yg tidak pernah pudar. terlebih dijauhkan dari orang-orang yg selalu menganggap dirinya benar dan kita selalu salah. dan selalu menjadikan sesuatu yg bisa kita pelajari bisa kita ambil hikmahnya.
happy first monthsarry, August 22 2013
*latepost*
with love
-Novia Miftahul J-
Doa, Cita-cita dan Cinta
Setiap
orang di masa kecilnya pasti memiliki cita-cita, hampir merata cita-cita menjadi
dokter. Begitu juga dengan diriku, Melody Gloria seorang anak yang tumbuh dari
keluarga sederhana, yang memiliki bakat banyak cerita dan bicara dahulu pernah
bercita-cita ingin menjadi dokter, tapi sayangnya orangtuaku melarang. Aku pun
ikut menuruti perkataan kedua orangtuaku. Mereka senang dengan hal komunikasi,
sampai akhirnya di rumahku yang tak begitu luas dibangun studio kecil untuk
radio amatir. Umurku saat itu baru
sebelas tahun dan orangtuaku meminta aku untuk menjadi penyiar cilik di radio
itu. Mungkin mereka juga menilai aku ini
memiliki bakat pandai bicara, mudah bergaul dan tingkat percaya diriku yang
luar biasa. Baru kali ini aku memasuki ruangan siaran, banyak mic, mixer yang
diatur sendiri,dan komputer untuk memutar lagu, dari sudut ku berdiri aku
perhatikan baik-baik sosok yang sedang siaran. Aku begitu detail memperhatikan
dari cara bicaranya, gerak gerik tangannya saat menaikan dan menurunkan tombol
di mixer karna sesaat lagi akan tiba giliran aku untuk siaran. Tepat pukul
13.30 WIB aku siap-siap untuk on air.
“Assalamualaikum, selamat siang pendengar setia radio Batavia station. Berjumpa bersama saya Melody Gloria dalam melody ceria. Saya akan menemani kalian satu jam kedepan, dan saya akan memutarkan lagu yang judulnya aku cinta rupiah. Selamat mendengarkan” ujarku via on air
Selama satu jam aku diruangan tersebut aku memutarkan lagu dan menerima request lagu yang diinginkan oleh pendengar ternyata, diluar ruangan aku baru tersadar orangtuaku menatap aku dari luar ruangan dengan penuh semangat sekali melihat anaknya sedang berkicau-kicau diudara. Ini lah yang menjadi salah satu keinginan orangtuaku aku berpijakan kaki dibidang komunikasi, setelah waktu siaran ku habis, aku langsung menghampiri kedua orangtuaku.
“nah begitu dong anak mama, berani tampil juga. Buat apa kita punya radio tapi anaknya gak mau menyalurkan bakatnya” mama ku kesenengan
“papa juga banggalah , kamu bisa nemenin pendengar selama satu jam. Buktinya tadi banyak yang request lagu kan, itu tandanya banyak yang suka sama acara kamu. Udahlah kamu ikut jurusan komunikasi aja kalo sudah besar ya”
Setelah aku siaran, aku langsung meninggalkan kedua orangtuaku. Radio yang didirikan orangtuaku memang sebatas hiburan, dan hanya bertahan enam tahun saja karna penyiarnya memiliki kesibukan masing-masing termasuk aku. Aku sibuk sekolah, enam tahunku berlalu aku sudah duduk di bangku Sekolah tingkat Menengah Atas (SMA), dan jurusanku Ilmu Pengetahuan Sosial. Di masa ini aku berubah pikiran, niat yang tadinya Komunikasi berubah jadi Psikologi entah apa yang dipikiranku selalu bertentangan dengan kedua orangtuaku. Mereka tetap memintaku kuliah dijurusan Komunikasi sementara aku berkeinginan jurusan Psikologi. Aku segera harus menentukan pilihan karena aku sebentar lagi menghadapi Ujian Nasional (UAN) dan itu artinya sebentar lagi aku harus meneruskan ke jenjang perkuliahan.
“mah aku mau di psikologi aja deh ya” ujar aku
“ga bisa kamu harus tetep ambil jurusan komunikasi, kan mama kepengen kalo anak mama jadi penyiar”
“kamu ambil jurnalistik aja dek, biar kamu bisa meliput acara berita. Kalo kamu punya kartu identitas untuk meliput nanti kamu jual hasil liputan kamu, kamu bisa punya uang penghasilan sendiri loh apalagi kalo sambil kuliah kan jadi enak papa ga nambahin uang jajan kamu” rayu papaku
“yaudah nanti deh aku pikirin lagi, paling aku masuk akuntansi aja, psikologi baru deh jurnalistik”
“justru pilihan yang terakhir itu yang bakalan bikin kamu sukses de, coba kamu pikirin” kata mamaku
Waktu yang ditunggu besok telah tiba dimana aku mengikuti Ujian Nasional (UAN) yang akan diselenggarakan selama tiga hari. Hari berganti begitu cepat sampai tiba saatnya pengumuman kelulusan dan pelaksanaan wisuda. Saat wisudaan berlangsung aku mengikuti seluruh rangkaian acara sampai selesai. Selesai acara kami mengabadikan momen tersebut dengan saling berfoto, dan bertukar kado. Senyum ku tetap terus terjaga melihat teman-temanku yang akan terus berjuang diperguruan tinggi, melihat guru-guruku yang sangat berjasa, dan melihat kedua orangtuaku yang sangat aku banggakan, meskipun aku belum bisa membanggakan mereka.
Setelah aku wisudaan beberapa hari kemudian, aku mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri biasa kami sebut Ujian Masuk Bersama (UMB) saat mengikuti tes aku memilih jurusan Psikologi dan Jurnalistik. Setelah memilih aku fokus mengerjakan soal satu per satu sampai akhirnya aku selesai. Kata panitia penyelenggara, pengumuman akan diumumkan seminggu lagi. Seusai tes aku langsung pulang dan memberi tahu orangtuaku kalau pengumumannya seminggu lagi. Dalam waktu seminggu menuju pengumuman aku banyak berdoa agar aku keterima jurusan Psikologi, dan hari yang aku tunggu datang juga, hari pengumuman tes tersebut yang diumumkan via internet.
Sebelum aku melihat hasilnya, aku mempersiapkan diri untuk menerima apapun hasil dari tes tersebut. Entah aku tidak keterima dua-duanya, entah aku keterima dijurusan Jurnalistik, atau aku keterima di Psikologi. Aku ditemani kedua orangtuaku untuk melihat hasilnya. Merek justru yang lebih antusias untuk melihat hasil pengumumannya, dan setelah loading selesai, namaku Melody Gloria keterima di salah satu perguruan tinggi negeri dengan fakultas Komunikasi jurusan Jurnalistik. Seketika kedua orangtuaku memeluki aku yang sedang melamun menatap layar komputerku. Aku membesarkan hatiku dengan berkata, mungkin ini jalan Tuhan yang terbaik buat aku.
Seminggu setelah pengumuman aku mendatangi kampus untuk daftar ulang. Agak sedikit berat memang, untuk mengurusnya tapi demi menyenangkan kedua orangtuaku aku tetap mengikuti mau mereka. Setelah konfirmasi daftar ulang dan sebagainya aku diberitahu jadwal perkenalan kampus (ospek), masuk kuliah, jadwal kuliah dan lain-lainnya. Lalu aku menyempatkan untuk mampir ke kantin jurusan kali saja aku menemukan teman baru. Aku duduk dikursi panjang sambil minum susu dan makan gorengan. Tiba-tiba ada seseorang mendekati aku.
“ hai nama gue Harmoni Oktara. boleh duduk sini” kata seorang lelaki
“ oh boleh kok, silahkan duduk. Namanya lucu ya kaya namanya shelter busway. Eh maaf bercanda. Nama gue Melody Gloria, panggil aja Glo” ujar aku
“ iya gapapa, banyak orang bilang begitu. lucu yah Harmoni sama Melody. Dipanggil sama-sama nama belakangnya, Okta sama Glo”
“ lo jurnalistik juga? Gue agak gak suka nih sama jurusan ini karna pilihan orangtua gue” ujar ku
“ Lo pernah denger ga sih banyak orang bilang, Tuhan kasih lo tuh apa yang lo butuhin bukan apa yang lo inginkan. Bisa jadi gitu juga, Tuhan kasih lo di jurnalistik bukan di psikologi. Karna Tuhan akan membuka jalan hidup lo dari sini dari jurnalistik bukan dari psikologi. dan orangtua lo, pasti punya alasan kenapa mereka menuntun lo buat ambil jurnalistik pasti mereka lebih kenal lo dibanding diri lo sendiri. Coba lo ikhlas dan terima ini semua pasti lo seneng”
“ya tuhan, mengapa aku dipertemukan dengan dia yang bisa membuka pikiran aku yang semula tidak menerima sekarang jadi menerima. Tuhan apakah ini hanya kebetulan atau ini apa. Kasih tau aku tuhan” ucapku dalam hati
Hari itu pertama kali aku mengenal Okta, dan mulai dari hari itu juga kita bertukar nomer handphone, bertukar pin, add media sosial yang kami punya. Semenjak hari itu kami menjalin hubungan sebagai teman. Teman pertama kali bertemu, teman curhat, teman belajar, dan mungkin teman hidup. Kami berdua semakin dekat dengan proses pertemanan kami yang seperti ini. Aku juga memiliki alasan mengapa aku lebih dekat dengan Okta dibandingkan dengan yang lainnya, karna dia yang membuka mataku untuk menerima apa yang ada dihadapanku saat ini. Bahwa pilihan orangtua itu yang terbaik buat aku. kebetulan dipertengahan kuliah , kami sudah mendapatkan kartu jurnalis dan kami berdua mendapat tugas untuk meliput daerah perkampungan kecil yang belum ada listrik, sesampai disana kami langsung meliput.
“ selamat malam pemirsa, saya Melody Gloria saat ini sedang berada didalam perkampungan daerah Jawa Tengah yang masih belum mendapatkan penerangan listrik. Mereka melakukan aktivitas sehari-hari dengan menggunakan lilin dan perlengkapan seadanya”
“oke break. Istirahat dulu ya aku capek nih kita numpang dirumah warga aja dulu duduk-duduk”
“ boleh juga sekalian kita tanya-tanya warga aja ya gimana mereka beraktivitas sehari-hari tanpa listrik, kalo aku pasti ga bisa nih ta kaya gini. Ga betah”
“ boleh, sambil jalan aku punya video yang bikin kamu betah deh ”
*putar video*
Saya melaporkan dari perkampungan ini, bahwa saya berada disini dengan orang yang saya cintai sejak pertama bertemu, sampai akhirnya saya selalu bersama. bahkan untuk mengungkapkan saja saya tak mampu. Melody Gloria, mau kah kamu terus bersama aku menelusuri dunia jurnalistik ini?
“ Okta, ini kan kamu. Aku ga bisa ngomong apa-apa lagi. Aku sayang sama kamu ta, doa orangtuaku itu emang paling top. Selain bertemu pengalaman, Tuhan juga mempertemukan aku sama kamu ta” ucapku haru
Akhirnya dengan perjalanan peliputan yang singkat bisa menyatukan kami. Berawal dari sapaan, berteman, partner kerja, dan partner hidup, dan pada akhir kuliah kami merencanakan untuk ke jenjang yang lebih serius. – selesai -
With love
-Novia Miftahul Jannah-
Senin, 12 Agustus 2013
welcome July,22th 2013
Bismillahirohmanirohim
ini kisah yang lucu, terabsurb sepanjang masa....
jadi dulu banget kita sering komunikasi pas tahun baru awal januari lah. gegara sering curhatan gitu deh. nah setelah itu kita sering ketemu karna sekelas AKM dan LAB AKM itu dari jam 11 sampe jam 7 kita bareng-bareng mulu ya. memuncaknya pas mau uas deh, kita belajar bareng kesana kesini deh.
kedeketan kita ga ada bilang pdkt atau apa ya, pas-pas mau jadian aja gue baru tau kalo doi lagi pdkt sama gue wkwk biasa kurang peka abisan ketularan gitu deh sama doi haha
nah mungkin udah jalannya yah, kita janjian lagi di kelas SP ya makin sering kita ketemu, makin sering lah sayang itu hadir cielaaaaah wkwk.
yaudah deh minggu terakhir SP, rencanya tgl 22juli dia mau nembak tanpa persiapan apa-apa tapi belom sampe kampus doi udah tergelincir di lintasan trek mampang (bahasa anak balapan) hahaha yaudah doi ga masuk deh jadinya~ nah setelah itu hari kamis gue ga di bbm seharian yaaaak. disini gue mikir, ah biarin aja deh terserah dia maunya apa. kemarin jg ngomong kalo mau diem-dieman tapi.........
besoknya hari jumat dia bbm gitu deeeh nanya kelas. rasanya abis kelas mau gue tinggal aja, tapi dia berusaha menyeimbangkan jalan gue gitu. ditegor deh gueeeeee...ah jadi ngobrol kan padahal niatnya mau duluan hihi
D : nov, abis ini kamu mau kemana?
G : mau belajar di perpus
D : aku ikut kamu ya nov boleh?
G : oh yaudah
gue mah singkat-singkat aja orang lagi kesel tapi sepik aja mukanya biasa wkwk diperpus juga gitu dia nanya gue nyantai gue kaya orang mau ga mau ga ngajarinnya haha abis kan beteeee. tapi setelah belajar ada sesuatu yang mencurigakan.
D : abis ini mau kemana? solat?
G : iya solat langsung pulang deh
D : tungguin aku sebentar ya mau naro jaket dulu di motor
G : oh yaudah nanti aku ke hima ya, hp mati nanti samperin aja.
akhirnya kita pisah di lobby, dia ke parkiran, gue ke hima. gue curiga aja ga biasanya dia begitu kalo bawa apa-apa juga langsung masuk tas. after that dia beneran nyamperin ke hima
D : salamualaikum, ada novia ga?
G: langsung ke depan dan terkejut sesampai disana
D : ini buat kamu *nyodorin kantong da box*
G : isinya....ih lucu banget sih
D : iya itu buat kamu.blablablabla
pokoknya gitu deh, anak-anak hima pada keluar semuanya, liat adegan itu ah malu tapi menyenangkan hihihih
yaudah deh malemnya jadian....
tapi gue minta tanggal 22 bukan pada hari itu yg jatohnya 26 juli 2013 wkwkw
biar pas aja sih kita berdua lahir tanggalan dan bulan yang sama, nah anniv juga lah hhihhii
duh sweet deh pokoknya jarang-jarang orang cuek bisa sweet gitu kan hehe
yaudah segitu aja ceritanya, nanti pada iri lagi. bye~
Langganan:
Komentar (Atom)