Rabu, 06 Februari 2013

Masih ada rasa di tempat yang sama



   Sekarang memasuki bulan-bulannya hujan, yap awal tahun dan pertengahan bulan. kota ku di guyur hujan terus menerus setiap harinya. rasanya kalo melihat awan yang mendung itu, seperti isi hatiku saat ini yang rasanya sudah diwakilkan oleh awan. aku Mey, aku baru lulus SMA, dan aku pun baru putus dengan kekasih ku sebut saja namanya Aria. masa-masa indah ku disekolah selalu berwarna karna hadirnya Aria sosok baru yang bisa membuat hari akhir ku menggunakan seragam jadi lebih bermakna. ah terlalu manis untuk di ingat, tapi terlalu sayang untuk dilupakan. tiba-tiba setelah dua hari pengumuman kelulusan aku dan Aria ketemu.

  " Aria, selamet ya lulus dengan nilai yang paling bagus seangkatan kamu"
  " iya makasi yaaa mey, semoga kamu dapet kampus yang kamu inginkan nanti"
  " iya. kamu juga. pasti banyak ucapan dari fans nih cieee kaka"
  " apaaan sih kamu, oiya mey ada yg mau aku omongin sama kamu?"
  " apa? ngomong aja lagi"
  " emm..kamu gapapa kan kalo aku tinggal?"
  " maksudnya apa nih?"
  " iyaa aku udah ga bisa nemenin kamu kaya kemarin-kemarin lagi " ucap aria sambil menunduk
  " kenapa kamu ngomong sekarang? kenapa ga dari dulu aja?"
  " aku sayang sama kamu, tapi aku ga mau nyakitin kamu kalo aku tiba-tiba ilang ga jelas"
  " emangnya kamu mau pergi kemana? paling kampus luar kota kan? nanti kamu juga bisa pulang"
  " bukan gitu sayang. tapi ini udah keputusan aku. aku mau kamu ngerti. aku sayang banget sama kamu, tapi aku ga mau kebahagian kita berujung sedih. nanti dikampus kamu bisa kok dapet yang lebih baik dari aku"
  " udah ada orang baru ya yang siap gantiin aku?"
  " ga ada kok ini murni keinginan aku, plis ngerti ya. aku sayang kok sama kamu. waktu indah sama kamu selalu aku inget dalam otak aku nih. dan kamu masih terselip di hati aku "
  " kalo kamu sayang kenapa kita ga bisa lanjut? " air mata mey mengalir
  " aku tau kamu cewek yang kuat kok ada atau ga ada aku. sekarang izinin aku pergi ya mey. aku sayang kamu. aku ga bisa lama disini. selamat tinggal mey"
  " ariaaaaaaaa " teriak mey yang melihat aria pergi

  sesampainya aku dirumah, aku menangis sejadi-jadinya. keputusan ini menurutku bukan keputusan bersama, kenapa aria tiba-tiba ngaco kaya gini. handphonenya juga ga diangkat-angkat.aku makin sakit dengan cara yang seperti ini, kemarin kita masih ketawa-tawa, masih bisa manja-manjaan, tapi sekarang udah kaya ketiban jembatan gantung.

  " ariaaaa kenapa sih kamu kaya gini ke aku jadi ga jelas, katanya sayang tapi apa coba ninggalin aku begini. lebih baik kita ga pernah ketemu daripada kamu cuma kaya gini doang. ga jelas dihidup aku" mey marah-marah karna ga nerima kepergian aria

  seminggu dari hari itu mey masih suka menangis setiap malam, masih ga bisa berfikir rasional kenapa tiba-tiba aria pergi begitu aja. dengan seribu alasannya dia. tepat pukul 00.00 WIB ponsel mey berbunyi dan ada sebuah nama yang sudah lama tak muncul yaitu aria. sontak langsung diangkat mey

  " hallo ini kak mey?"
  " iya ini siapa ya?"
  " ini aku ka, puti"
  " kenapa puti tumben telfon aku pake nomer ka aria?"
  " aku cuma mau kasih tau kaka"
  " kasih tau apa put?"
  " tapi janji ya kaka ga boleh sedih"
  " iya aku janji kok. emangnya apa?"
  " setelah wisudaan kaka sakit, terus aku ga boleh ngomong sama ka mey. terus setelah pengumuman dia bilang sama aku mau ketemu kaka, mau nyelesain semuanya. dia sayang banget sama kaka sampe dia ga mau kaka tau kalo jantungnya dia akhir-akhir ini kumat, dan sakit kepala yang berat. setelah ketemu kaka malemnya dia kejang. kita bawa ke rumah sakit, sempet di opname. dan hari ini ka aria pergi" puti langsung menutup telfonnya dan menghilang dibalik nada tut..tut...tut

  mey ga menyangka bahwa ini akan ada didalam hidupnya, mey gatau harus bicara apalagi tentang ini semuanya, mey menangis sejadi-jadinya dan ia dijemput kawannya menuju rumah aria karna aria akan dimakamkan hari ini.

 " mungkin ini bukan luka buat aku, tapi aku tau ini luka buat kamu karna nyimpen sendiri. mungkin ini bukan mau kita, tapi ini kehendak tuhan. mungkin aku ga kuat menghadapi ini kalo bukan kamu yang minta buat aku kuat. sesungguhnya melihat kamu diatas nisan dan tertutup tanah, masih ada rasa ditempat yang sama...dihatiku aria. dihatiku masih ada kamu walaupun kamu udah pergi bersama kenangan kita"

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Tidak ada komentar: