Rabu, 08 Januari 2014
biarkan atau dilarang?
Suatu malam dimana mataku ini masih tak ingin terpejam, aku sengaja membuka laptopku untuk browsing. tapi aku kepikiran sesuatu akan seseorang, seorang temanku ya sebut saja Diah.Dia ini sosok wanita yang punya postur tubuh yang tinggi, dengan hobbinya basket termasuk salah satu prestasi yang bisa dibanggakan. Aku mengenal Diah sejak semester dua di tingkat kuliah. Awalnya aku kenal anaknya baik, tapi kesini banyak yang bilang ke aku kalo dia anaknya angkuh, egois dll.
"Alya, bukan penilaian dari gue aja kalo diah itu orangnya egois, mau menang sendiri, sombong pula" ujar temenku alika
"Alika, gue ga pernah nilai orang dari luarnya aja. selagi dia baik sama gue ya gue baik juga sama dia" kata ku
" yee batu deh, lo liat aja deh nanti pasti lo bakalan setuju sama gue" ketus alika
jadi udah banyak orang bilang kalo diah itu anaknya ya begitu kebanyakan orang bilang. kebetulan kami satu kelas jadi aku tau benar gimana sikap diah. nah disuatu kesempatan aku janjian dengan seniorku ingin belajar bareng juga dan ditetapkan pula harinya. ternyata seniorku itu juga mengundang dhika untuk satu meja belajar. awalnya aku tidak masalah namun setelah percakapan ini aku merasa tidak nyaman.
" loh ada lo juga disini " ujar ku
" eh ada lo juga. ngapain? mau belajar? " ujar diah
" iya mau belajar dong. lo ngapain?"
": belajar juga lah " dengan nada ketus diah
pikirku, kita sama-sama mau belajar ya sudahlah belajar bareng sekalian. tapi terkadang diah suka berbisik-bisik dengan temannya lalu temannya menatapku tajam. memang kenapa? ada yang salah denganku? aku membaca raut mereka banyak yang tidak suka dengan kehadiranku. yasudah aku putuskan untuk selesai belajar duluan dengan alasan temanku sudah menunggu. lalu aku temui alika.
" tadi gue di perpus ketemu diah, dia ikutan belajar juga ternyata, awalnya sapa-sapan eh ujungnya ketus gitu ke gue. emang ada yang salah apa"
" tuhkan udah gue bilang, dia ga sebaik apa yg dipikiran lo paling dia baik sama orang tertentu aja"
" gatau deh yang jelas gue bete aja, karna kehadiran gue disitu. gue kan mau belajar juga sama ka anita masa dia ketus sih. emang ka nita punya dia aja apa."
" yaudah kita kan mau belajar sama yang lain yaudah yuk"
akhirnya aku memutuskan untuk belajar dengan teman-temanku saja. alika, welly, fauzan dan satria kita belajar tapi kadang suka ngajarin mereka yang kurang paham dengan apa yang diujikan. sampai saat ini aku sangat dekat dengan welly, dengan belajar lah kami semakin dekat. selain belajar denganku, welly juga belajar dengan diah tapi jarang hanya sesekali tak seintens dengan ku. wajar saja ketika akhir semester ini aku dan welly memiliki status lebih dari teman. semenjak aku dan welly jadian tidak pernah lagi aku dan diah saling menegur seperti awal dulu, tiap ketemu ku selalu jutek. kadang aku yang disapa, kadang welly kadang ga disapa dua-duanya. entah apa yang salah lagi? dan kini aku tau jawabannya.
" kenapa sih diah jadi jutek kalo liat aku sama kamu?" kata ku
" aku gatau deh, mungkin dia ga liat aja kali udah jangan mikir yang enggak-enggak ya" kata welly
" apa karna aku jadian sm kamu ya? "
" ngomong apa sih kamu"
" dulu kan kamu sering belajar sama dia, mungkin....dia naro harapan lebih ke kamu"
" aku kan bukan PHP ga mungkin juga, tapi aku pernah sih ngajak dia makan sama nganter pulang"
" nah kan ketauan! mungkin bisa jadi dia naro harapan sama kamu tapi kamu ga sadar gitu gimana?"
" udah ah jangan mikir yang aneh-aneh ya"
" gasuka aja jadinya"
sepanjang jalan aku ributin hal itu aja. karna menurutku tidak mungkin aja hal-hal yang aku perkirakan bisa terjadi begitu aja, pasti ada unsur lain-lainnya ya mungkin kita ga pernah sadar. sesekali welly dan diah masih sering komunikasi sih, yg buat aku tak suka kadang diah membuat cerita-cerita yg ga sebenarnya lalu diceritakan ke teman-temannya lagi, sampai tiba di telingaku. wajar dong ketika diah berhubungan lagi dengan welly aku sedikit curiga. seharusnya sih ngapain aku curiga toh kita temenan? namun sisi lain yang membuatku berfikir biarkan atau dilarang?.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar