Sabtu, 26 Januari 2013

Biarkan aku masuk sebentar saja



  Rabu siang. hari ini jadwal ku siaran di salah satu radio yang bekerja sama dengan salah satu distro dibilangan Tebet Jakarta Selatan. selama liburan kuliah aku hanya siaran di hari Rabu, dan dihari libur kaya gini aku mengisi jadwal siaran yang tentatif.

 " hallo listerners, ketemu lagi sama gue felisky yang bakalan nemenin kalian semua selama dua jam kedepan. by the way, rabu siang ini keliatannya jakarta bakalan diguyur hujan lagi. ets tapi bukan berarti mengurangi semangat kalian buat aktifitas kan. oke langsung aja buat lagu pertama gue puterin lagu dari Hivi yang judulnya orang ketiga. stay tune" cuap-cuap felisky saat mulai siarannya.

 sambil dengerin lagu yang di on air, felisky semangat sekali nyanyiin juga didalam studio. tapi tanpa ia sadar ternyata dari luar studio ada yang merhatiin dia dari kejauhan. yap, dia itu marco seorang pekerja distro yang disebut tadi diatas. marco ini orang yang sering merhatiin felisky tiap kali dia siaran. ga sengaja selesai lagu pertama felisky lanjut siaran dan dia baru sadar jika marco tadi sempat menengok dia ke studio.

 " balik lagi sama gue felisky yang masih setia nemenin kalian beraktivtas. lanjut aja buat listeners yang mau request lagu bisa langsung hubungin ke nomer ini 0219991011. langsung aja ada penelfon nih. hallo dengan felisky. dengan siapa disana?
 "hallo, gue mersi mau request lagu a thousand years ya special request hemmm buat penyiarnya aja deh. makasi banyak ya kaka relisky"
 "oke sama-sama. langsung aja ya gue puterin lagunya buat mersi yang kayanya lagi nunggu seseorang tapi dia takut buat ngungkapinnya. langsung aja ya thousand years stay tune"

 selama lagu itu diputer felisky ngomong dalam hati
"kayanya gue kenal itu suara ya, tapi siapa ya? special request buat penyiarnya lagi dan request lagunya begitu lagi. aduh siapa ya. ah tau lah"

 selesai siaran felis ngobrol-ngobrol sama penyiar selanjutnya yang akan on air, namun didapati dari luar studio ada marco yang sedang mondar mandir ga jelas. disenyumin baru senyum, ditegor baru nyapa, diajak ngobrol baru mau ngobrol. aduh ini cowok maunya apa ya, emang pemalu apa emang gengsinya yang gede. agak geregetan sih sama nih cowok.

 "eh marco lagi apa disitu mondar mandir aja" ujar felis
 " lagi nyari angin aja nih, lo belum balik?"
 " beloman nih lagi siap-siap paling bentar lagi"
 " oh gitu"
 " ohgosss, dingin banget ini orang. cuma jawab gitu aja. jelas-jelas dia suka merhatiin gue dari luar, jelas-jelas dia mondar mandir gini karna mau cari perhatian gue, dan....gue baru sadar suara dia kaya yg tadi di telfon pas gue on air" ucap dalam felis dalam hati
" bukannya balik, malah bengong gitu fel"
" oh enggak kok ini juga mau balik. yaudah balik dulu ya"

 sepanjang perjalanan sampai rumah, felis berfikir keras dengan kejadian hari ini. kaya ada sesuatu yang ganjel. penelfon yang minta lagu a thousand year, penelfon yang special request buat penyiarnya, dan suara penelfon yang mirip banget sama marco. lalu kelakuan marco yang suka ngeliatin aja pas diliatin balik pura-pura ga liat, kelakuan marco yang suka mondar mandir depan studio, dan kelakuannya yang dingin. kenapa tiba-tiba itu semua berbarengan secara kebetulan seperti ini.

 " aduh felis, naro apa-apa aja lupa padahal baru sampe dirumah. kenapa sih ini ga mungkin ah karna kepikiran marco" ngomong sendiri depan kaca

 mungkin, marco cuma bisa merhatiin felisky dari kejauhan tanpa bilang-bilang, marco mau memulai segala percakapan tapi ia gengsi, nah makanya marco cuma bisa stay cool padahal dia salah tingkah. dan satu sisi, felis pintar membaca suasana, ia agak tertarik dengan keberadaannya marco. adanya marco sama sekali ga menganggu felis, malah justru felis mengharapkan terus kehadirannya marco.

 " seadainya lo ga gengsi aja co, gue mau sejengkal lebih deket sama lo. seandainya aja lo bilang apa yang lo mau dari keberadaan gue, gue gabakalan kaya gini juga ke lo yang cuma bisa diem depan gue. seandainya aja gue juga bisa ngomong sama lo, gue ga harus nunggu gini juga. biarkan gue masuk sebentar aja. masuk ke kehidupan lo, masuk ke hati lo, dan masuk ke pikiran lo walaupun sebentar. biar gue tau pikiran lo yang ga tampak nyata, hati lo yang selalu bicara lewat mata, dan kehidupan lo yang selalu membayang-bayangi gue tiap malem gini. semoga lo bisa memberikan gue waktu sedikit aja biar gue mengetahui itu" ungkap felisky sebelum tidur...

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
*dibaca boleh dicopas izin dulu

NoviaMiftahulJannah


Rabu, 23 Januari 2013

Suka Diam dalam Suka



  entah mengapa ada yang berbeda dengan pagi hari ini, badanku ringan sekali begitu mataku terbuka langsung beranjak ke kamar mandi, lalu aku siap-siap dan betah berlama-lama menatap kaca sambil senyum senyum lalu berangkat ke kampus deh. apa yang sedang aku rasa akhir-akhir ini? rasanya aku mendapati energi positif ku lagi setelah berlama-lama aku tak dapatkan energi itu. tak mungkin tak ada suatu hal yang mampu menggerakan aku seperti ini..tanpa kusadari aku jatuh cinta

 "dor...bengong kan tuh. lagi mikirin siapa coba?" ujar temanku melly
 " eh kamu, enggak kok, lagi inget-inget aja tadi lewatin berapa orang ganteng ya dari rumah ke kampus"
 "ihhh rajin banget si diitungin, udah yuk ke kelas daripada bengong disini"
 " siapa yang bengong. orang lagi merhatiin orang juga, keceplosan. mati introgasi udeh nih"
 "hayoo udah keterlanjuran cerita ah cerita siapa sih yang mana orangnya?"
 "mau tau? ke kelas aja yuk dulu"

 senyum ku tetap terjaga sampai kelas pun aku senyum-senyum ga jelas membuat temenku heran, karna aku yang dulu berubah jadi seceria, semangat, dan ya seperti ini lah kembali seperti semula.

 " ayo cerita siapa yang kamu perhatiin orangnya?"
 " liat arah pintu, aku itung sampe tiga pasti dia nonggol...satu..dua..tiii....tuhkan belum selesai orangnya buka pintu" aku hanya bisa salting disini
 " ooooh pantesan tiap ada dia jaim banget, sekarang salting lagi kaya gini hahaha"
 " ssttt udah nanti ketauan. biasa aja napa biasa" ucapku

 dia ini teman sekelasku, udah lama aku memperhatikan dia. mungkin sejak pertama kita ketemu itu waktu dia pakai baju batik. dalam hatiku berkata, ada gitu bukan dalam rangka apa-apa pake baju batik, lucu juga sih. nah sejak itulah aku menitipkan pandangan yang tak pernah terlepas dari dia. mungkin kita ketemu hanya beberapa waktu dan belum kenal deket.

 " lo suka sama dia? kok ngeliatin mulu" ujar berry temenku
 " enggak kok. apan sih nanyanya, orang lagi bengong"
 " bengong lo tuh ga biasa, mau boong lagi keliatanlah dari mata lo. kalo ada dia langsung bercahaya gitu"
" lebay tau ga lo"
" jujur aja deh sama gue gapapa, ga ember deh janji"
"lucu aja itu orang, potongan rambutnya, matanya, senyumnya, aduh bikin gue ga bisa lupa"
" tuhkan bayangin yang enggak enggak deh kan"
 " bukan sih yeee lo mah"
" udah ah gue laper lo mau ikut makan ga?"
"kemana? tempat biasa? ikut dong"
 " tuhkan giliran ada maunya aja deh"

 tempat biasa itu warung kecil sekitaran kampus, dan yang aku tau si dia ini langganan makan siang disitu pasti. makanya aku semnagat kalo diajakin kesitu sama berry. berry ini teman dekatku sejak masuk kuliah, makanya aku paling ga bisa berbohong kalo cerita sama dia. dan dengan adanya berry ini aku bisa maju satu langkah kedepan..

 " tuhkan ada dia, jangan macem-macem lo" aku panik
 " cuma satu macam aja kok ga ada yang lain" ledek si berry
 aku cuma bisa pasrah kalo gini caranya
"woy, makan lo disini ?" tegur berry
" lo liat gue lagi ngapain disini? lagi nyawah?" balas dia
" eh kenalin nih temen gue, nina namanya. nin ini robi?" mulai keisengan berry
"hai gue nina, salam kenal" lalu ku injak sepatu berry
" hai juga nin, mau aja sih lo temenan sama berry" ledek robi
" maunya nina mah cuma deket sama lo" berulah si berry
" becanda lo bukan main ber hahahha"

 mulai deh kalo udah berry begini, aku yang ketimpalan menjadi bahan cenggannya dia. aku ga tahu harus seperti apa didepan robi. kalo berry bilang kaya gitu emang ga salah sih, tapi aku masih tau malu, dan mukaku memerah sesaat. aku dan robi disitu akhirnya bisa ngobrol panjang, tukar pikiran, tukar nomer handphone, tukar pin, dan belum sempat menukar hati. semenjak hari itu kita lebih sering ngobrol melalui chat, sms, saling menyapa dan belajar bersama kadang-kadang. kedekatan kita sudah semakin dekat namun lagi-lagi aku hanya menahannya tak berarti aku mengungkapkannya. agak sebel kalo lihat dia sedang asik sama cewek tanpa memandang ke arahku, lalu serius membalas chat ketika sedang bersama ku, dan cerita-cerita tentang masa lalunya dia.

 " kalo suka tapi cuma bisa diem gini emang lebih banyak sakitnya ya, sakit kalo liat dia sama cewek jalan sambil bercanda-canda, sakit kalo hanya bisa memandang dia dari jauh hanya mata yang mampu menyentuhnya, sakit saat dia hanya menceritakan tentang masala lalunya, sakit kalo menahan sesaknya rindu tiap malam kebiasaan kita, dan lebih sakit kalo kita mendem perasaan ini aja" kata-kata ku tiap aku melihatnya

 namanya juga wanita, kalo suka sama orang pasti lebih milih diem, ga berani bilang walaupun tau itu rasanya sesak. tapi mau bagaimana lagi. udah kodrat susah. cuma bisa menunggu, menunggu kedatangannya yang ga pasti. cuma bisa sabar, sampai dia mengakui adanya kita. akupun sempat tak tau haruskan ku pendam atau ku ungkapkan semuanya. namun mengapa ketika didekatnya hanya jantung ini yang bergetar, dan mulutku tak mampu rasanya mengucapkan.

" aku hanya mampu melihatmu dari kejauhan, tak berani menyapa, tak berani menyentuh. aku hanya berani memandangmu. aku hanya mampu bicara di belakangmu, saat apa yang tak bisa ku ucapkan depa matamu tapi ku sanggup lakukan ketika dibelakangmu. aku hanya gadis yang mengaggumi mu, tapi tak mampu mendekatimu. aku jalani hari-hariku menunggumu, menunggu kau datang tanpa ku tau itu kapan. aku hanya tersenyum ketika mata mu memandang kepadaku dan memabukkanku. aku tak sanggup sungguh aku tak sanggup menahan, meredam, dan menghilangkan segala rasa yang berkecamuk saat berada didekatmu. ingin ku katakan namun ku hanya diam...."-aku yang suka diam dalam suka

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
*dibaca boleh, dicopas izin dulu

NoviaMiftahulJannah

kita itu sama-sama



 rasanya sudah lama syasya sama moren bareng-bareng jalan berdua, keliatannya seperti itu banyak orang bilang mereka sudah jadian. mereka pun ngerasanya perhatian mereka udah lebih dari layaknya seorang teman. dibilang perhatian sih perhatian, sampe ga bisa membedakan mana perhatian sebagai teman dan lebih dari teman karna kedekatannya itu. mereka itu ibarat satu paket, dimana ada syasya pasti ada moren pulang pergi mereka selalu bersama-sama.

 "sya, ada tugas nih. bantuin dong yah ajarin. biar aku bisa buat uas nanti" kata moren
 "boleh, tapi bawain aku coklat yaaa"
 "jangankan coklat, pohonnya nanti aku bawain juga buat kamu kok"
 "yaudah belajar aja sana sama pohon sih"
 "kamu kalo ngambek makin lucu ya sya"
 "gembel deh. yaudah nanti malem kerumah ya aku juga lagi free ga ada tugas"
 "oke syasya cantik, baik hati dan tidak sombong"

 sebenernya mereka beda kelas, tapi mereka sama-sama setia. kalo moren udah selesai kuliah, dia nunggu syasya sampai selesai kuliah. begitu pun sebaliknya. bukan karna ga punya temen mereka selalu berdua tapi karna emang mereka deket dari semester satu dan lebih keliatan sering jalan berdua.

 "sya, kenapa sih lo ga jadian aja sama moren?" tanya fira classmet nya syasya
 "duh belum kepikiran kesitu. gue cuma takut aja keadaan yang sekarang bisa merubah nantinya, kan ga ada yang tau esok hari bakalan terjadi apa. gue takut rasa sayang yang gue punya atau dia juga bakalan membunuh kedekatan kita sekarang"
 "semua itu kan bisa di usahakan nanti,kalian udah deket lama. bahkan banyak orang bilang kalo kalian jadian karna keseringan bareng-bareng. tapi ternyata malah enggak"
 "bukannya enggak mungkin belum. abis gue bingung apalagi kalo dia perhatian gue ga bisa ngebedain mana yang sebagai temen mana yang enggak, gue ga berani bilang juga tentang ini sama dia takut dia ngejauh"
 "kalo dia ngejauh lo ga bisa pulang bareng lagi deh" ledek fira
 "ihhh lo ya malah ngeledek. bukan gitu, ya takut keadaan berubah aja dan gue ga siap jauh sama dia"
 "sweet banget sih temen gue. makanya bilang nanti keburu diambil orang loh"
 "sukes banget sih lo bikin gue galau padahal lagi jam kuliah gini"
 " udah udah fokus ah"

 seusai syasya selesai kuliah, ga perlu repot nyari moren dimana karena moren selalu standby didepan ruang kelas sambil main gadgetnya.

 "duhh sang prince udah nungguin princessnya aja nih" ledek fira
 "bisa aja lo fir, kesambet ya kelaman belajar sm syasya"
 "apaan sih lo fir udah deh jangan dibahas"
 "udah yuk pulang jalanan macet nih, gue sm syasya duluan ya fir"

 biasanya syasya minta makan dulu sebelum pulang tapi mereka memilih untuk langsung pulang dan menuju parkiran.

"kenapa sih kamu kok diem aja?" tanya moren
"ah gapapa kok cuma ngantuk doang dikit"
"oh yaudah gausah belajar aja ya, biar kamu bisa langsung istirahat"
"ih gapapa aku kan udah janji tetep belajar aja ya dirumah"
"yaudah yuk kalo kamu maunya gitu"

 sepanjang perjalanan syasya memikirkan kata-katanya fira dikelas tadi. alhasil selama dijalan moren ngomong pun ga pernah ditanggepin serius sama syasya. ibaratnya raganya dideket moren tapi pikirannya sedang melayang jauh entah kemana.

 "moren gimana sih caranya biar aku bisa ungkapin semua apa yang aku rasain, aku takut kedekatan kita berubah menjadi rasa yang beda dan itu tak asing. rasa sayang...aku bingung membedakan perhatian kamu, membedakan sikap kamu yang aku menganggapnya karna kita dekat lama jadi seperti teman biasa. tapi aku menginginkan lebih karna aku nyaman berbulan-bulan ada dideket kamu. aku sayang sama kamu ren. tapi apa kamu juga sayang sama aku?" syasya hanya bisa bicara dalam hati sambil bentar-bentar senyum menatap moren.

 sesampainya dirumah, syasya ganti baju terlebih dahulu, lalu menyiapkan makan malem untuk dia dan moren dan makan bareng-bareng baru belajar itulah hal rutin tiap kali sampai dirumah syasya.

 "sering-sering aja masakin kaya gini ya sya"
 "keenakan kamu yee"
 "ga salah deh aku pilih kamu yang jago masak gini"
 "pilih? emang milih aku jadi apaa?"
 "buat jadi ibunya anak-anakku nantilah" sambil tertawa nyeleneh
 "ihhhh ogah deh. nanti anaknya rakus kaya bapaknya" balas syasya

mereka pun bercanda-canda gitu di meja makan, memang moren paling seneng mengodai syasya hingga buatnya jengkel karna terlalu sering misalnya digombalin. karna moren kalo udah ngegombal ga bisa di stop lagi pasti ada aja yang disambung-sambunginnya.

 "seandainya kamu tau sya, aku nyaman dengan kamu yang begini, yang apa adanya, yang bisa deket aku terus. aku ga peduli kamu mau kaya gimana asalkan kamu bisa terus deket sama aku sya. aku takut kalo aku menyayangimu tapi akan melukai kedekatan kita saat ini, aku takut kehilangan kamu sya. aku mau kita lebih dari teman tapi bagaimana aku mengungkapkannya?" moren yang bicara dalam hati sambil menatap syasya
 "heh makan kok bengong, sambil liatin aku lagi. cieee kesemsem kan sama masakan aku"
 "aku cuma mau bilang kalo masakan kamu enak banget deh sering-sering aja yaaa"
 "ah males deh. udah cepet katanya mau belajar"
 "iyaaa syasya cantik"

setelah mereka makan langsung lanjut belajar diruang tengah. butuh kesabaran ekstra kalo syasya ngajarin moren buat pahamin satu per satu, harus step by step kalo ga moren bakalan nanya-nanya terus yang bikin syasya lebih pusing.

"sya udahan deh bentaran dulu, nafas dulu otaknya ya"
" ih tadi minta belajar sekarang enggak ih gimana sih kamu"
" bukan gitu mau belajar tapi pelan-pelan dulu ibu guru cantik"
"yaudah otaknya suruh nafas 5 detik cepet"
"syaa kenapa sih buru-buru banget? mending kita refresh dulu deh"
"terus mau apa dong?"
"mau curhat aja gimana?"
"boleh sini aku dengerin berhubung aku baik kan"
"yaudah gini nih, aku lagi deket sama orang. aku gatau harus cerita kemana. aku bingung. dibilang temen tapi kita kaya lebih dari temen, dibilang pacar tapi kita ga ada status apa-apa. aku nyaman tiap kali ada dideket dia. tapi aku takut kalo kedeketan ini cuma jadi penghancur aja, tapi aku juga takut kehilangan kalo seaktu-waktu dia jadi milik orang lain. gimana dong?"
syasya tersentak hatinya dan menanyakan " aku boleh tau siapa orangnya?"
"yakin kamu mau tau, nanti kamu ga akan marah kan?"
"iya beneran deh aku ga marah. siapa?" syasya agak takut
"orangnya itu...ada didepan mata aku saat ini. ga tau kenapa aku ga pernah bisa bohong dan menyembunyin perasaan aku kalo di deket kamu. maaf ya sya"
syasya cuma bisa diam dan menunduk saja tidak tahu apa yang harus ia katakan
"kamu kok diem? aku gapapa kok setidaknya aku lega udah bilang ini sama kamu"
"bukan gitu ren, kita tuh sama. kaya yang pernah aku bilang..sama-sama"
moren langsung memotong dan mereka bicara kompakan
"sama-sama perhatian, sama-sama deket, sama-sama sayang, sama-sama takut, dan sama-sama gamau ungkapin apa yang dirasa" lalu mereka sambil ketawa
"semua itu butuh waktu ren, mungkin kemarin-marin bukan waktu yang tepat untuk bilang ini. tapi aku rasa sekarang udah waktunya kita bukan jadi temen lagi tapi diliat dari kesamaan kita ya patut kita coba rasanya"
"coba apa nih?"
"kamu ga mau coba jadian sama aku? apa kamu mau liat aku jalan sama orang lain aja?"
" eh jangan. aku ga mau dicoba aku maunya beneran jadian sama kamu. tanpa merusak persahabatan kita"
"kita harus siap sama konsekuensi ya."
"apapun itu asal sama kamu aku mau kok. aku sayang kamu sya"
"aku juga sayang sama kamu ren"

akhirnya syasya dan moren jadian, memang sudah seharusnya ketika kita memiliki perasaan sesuatu sama seseorang itu harus diungkapin barangkali dia menyimpan hal yang sama buat kita.namanya perasaan dia ga akan salah karna dia dateng dengan sendirinya. so, speak up ur love guys.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*dibaca boleh dicopas izin dulu

Dia atau Aku?



   aku Sarah, mahasiswa semester tiga disalah satu Perguruan Tinggi Swasta didaerah Jakarta. aku punya keluarga yang sempurna, punya banyak teman, dan aku punya seorang kekasih. sebut saja namanya Bayu. aku dan dia bertemu karena dikenali teman ku, Bayu ini mahasiswa semester lima Perguruan Tinggi Swasta Jakarta juga. aku merasa memiliki semua dan aku merasa hidupku sempurna.

  " yang, mungkin aku orang yang beruntung kali ya, punya mama papa, punya temen-temen, dan punya kamu yang semuanya baik banget sama aku" ujar sarah
 " aku juga beruntung banget bisa kenal kamu dan bisa kenal deket sama temen-temen kamu apalagi mama papa kamu kan udah percaya banget sama aku"
 " nah kan mama papa aku udah percaya banget tuh sama kamu, tolong jangan kamu sia-siain kepercayaan mereka sama kamu ya"
 " tenang aja bos, aku bakalan jaga terus semampunya aku bisa"

 dimana kesenangan sedang menyelimutimu mungkin kamu sering lupa bahwa akan ada luka yang bersembunyi di sayap hatimu kelak. kesenangan dan kesedihan selalu datang sepaket, begitu juga sebaliknya. kesibukan keduanya antara sarah dan bayu membuat mereka hampir seharian jarang berkomunikasi karna sibuk urusan kampus masing-masing.

 "yang kok kamu ga sms aku sih, biasanya jam segini kamu udah telfon" keluh sarah

 tak ada laporan berita terkirimnya pesan yang muncul, mungkin saja handphonenya bayu lowbat atau sinyalnya sedang SOS. sarah pun masih berusaha berpikiran positif kepada bayu.

 " maaf ya yang, kemarin handphoneku low. aku lupa bawa cargeran. aku mau sms kamu takut kamu sibuk, aku juga lagi sibuk ngurusin ini dikampus" penjelasan bayu via telfon
 " gapapa, kok yang aku ngerti. udah biasa kan kaya gini"
 " tuhkan ngambek ya, beneran deh yang aku ga macem-macem. jangan marah ya"
 " aku percaya kok. eh tapi apa kamu abis macem-macem ya? kok tumben ngomong gitu?" curiga sarah
 " emmm..ga kok yang. yang nanti aku telfon lagi ya. ini ada yang nanya-nanya sama aku. love you"

 belum sempat sarah bilang sepatah dua kata bunyi telfon dari ujung sana sudah tertutup. mungkin agak terdengar menyebalkan, sibuk sih sibuk tapi mungkin dia sudah berubah atau jangan-jangan ada yang membuatnya berubah. kita memang sibuk satu sama lain, komunikasi kita sering terputus, apapun bisa dijadikan alasan karna kita ga pernah tau dia sedang apa disana.

 " yang sibuk ga?" tanya sarah via telfon
 " hemm..buat kamu aku ga sibuk dong. kenapa?"
 " nanti malem main kerumah ku dong aku kangen"
 " nanti malem ya? aku usahain ya sayang"
 " memang kamu mau kemana? keliatannya masih sibuk? apa aku ganggu kamu?"
 " enggak sayang. hemm tapi aku ada deadline malam ini buat tugasku besok"
 " jadi kamu ga bisa nih?"
 " aku usahain kok yang tenang aja"
 " aku tunggu ya, miss you"

 sekarang giliran sarah yang segera mematikan ponsel miliknya, ia menutup ponselnya dengan perasaan gundah gulana. satu sisi dia melihat bayu sudah tidak seperti dulu lagi, atau mungkin dirinya yang sudah berubah hingga bayu seperti ini. banyak tanda tanya yang berkeliling di otak ini. satu hari sengaja sarah off dengan kegiatannya di kampus dan dia memilih diam dikamarnya menunggu kabar dari bayu, namun tak kunjung ada kabar bahkan beberapakali di telfon pun handphonenya ga aktif. hari kedua sarah masih melakukan hal yang sama, namun untuk hari ini dia bermaksud berkunjung kerumahnya bayu tanpa bilang terlebih dahulu alhasil..
 "loh sejak kapan kamu disini sayang?" ucap bayu sambil kebingungan
 "sejak foto ini terpasang di samping foto aku" ketus sarah
 "foto siapa sih? kamu salah liat kali. pasti kamu salah paham"
 "lalu kenapa foto ini bersebelahan dengan aku. wanita mana ini yang ga pernah aku ketahui keberadaannya, aku ga pernah tau kedekatannya , dan aku ga ketahui sejauh apa kalian berhubungan?"
 " itu..itu foto adik aku" tiba-tiba ponsel bayu berbunyi
 " itu handphone kamu bunyi. kenapa ga diangkat. sini biar aku liat"

didapati ponselnya bayu lalu diangkatlah telfon itu dan tampak seorang wanita kedengaran dari seberang sana yang menghubungi bayu dengan nama dilayar " adik manis "

 " hallo, aku lagi on the way rumah kamu loh mau kasih surpise buat kamu. kamu pasti suka deh sama yang aku bawain. kue kesukaan kamu yang sering aku bawain buat kamu dikampus loh, kamu jangan kemana mana yaa. aku sebentar lagi sampe ko"

 langsung saja hanphone itu ditutup sarah dan kedengaran dari jauh ada suara wanita masuk rumah sambil menenteng bawaan banyak sekali.

 "mas bayu, dimana? liat nih aku bawa apaan. kamu dimana sih keluar dong"
 " oh jadi ini ya adik manisnya mas bayu tersayang"
 " loh kamu siapa? kok tau panggilan itu?"
 " kamu ga perlu tau aku ini siapa, biar mas mu yang ngejelasin semua. coba kalo kamu gentlemen bilang semuanya sama aku dan sama dia sekarang" lirik sarah ke arah bayu
 " dek, ini pacar aku kenalin sarah namanya. kami sudah berhubungan selama setahun" sambil diam
 " apa? lalu hubungan kita selama ini apa?
 " hubungan kita ya sebatas kaka adik saja, aku menganggap mu tidak lebih dari itu" jelas bayu
 " lalu...kejadian malam itu apa namanya?"
 " kejadian apa maksud kamu?" tanya sarah
 " waktu itu malam itu aku ada disini kami menyelesaikan deadline tugas kami, lalu aku pulang sebelum aku naik angkot ke arah rumahku hujan deras dan aku balik lagi kerumah mas bayu. aku mengigil parah, mas bayu memelukku sampai-sampai ga sengaja kita...."
  sebelum diselesaikan omongan itu, sarah tak kuasa menahan air mata dan dia beranjak keluar dari ruang tamu bermaksudnkan ingin pulang saja daripada terus menahan sakit hati berada ditempat itu.

" tunggu yang, aku bisa jelasin sama kamu semuanya kejadian saat itu" kejar bayu
 " semua udah jelas, apalagi yang harus kamu jelasin ke aku? ga cukup dengan hilangnya kamu yang dulu? aku tuh punya pacar kaya ga punya pacar. kamu sibuk sama ini itu, ternyata kenyataannya kamu sibuk sama wanita lain. aku capek nunggu kabar dari kamu sampai aku off kampus seharian buat nungguin kabar dari kamu ternyata kamu ga bisa dihubungin, hari ini kamu ga ngabarin aku sekalinya ada kabar aku tau ini semua. apa maksud kamu apa?"
 "maka dari itu aku mau jelasin ke kamu, jangan emosi dulu"
 " sekarang kamu pilih dia atau aku? dia cantik, perhatian, baik, dan mungkin dia selalu ada buat kamu bantu kerjain deadline, selalu ada saat kamu ngerasa sepi, selalu ada saat kamu butuh. dan itu semua berbanding terbalik dengan aku, aku yang sibuk dengan kegiatanku, sibuk dengan hari-hariku, sibuk dengan memikirkanmu, sibuk dengan menahan kangen, sibuk dengan hal-hal yang berbau dengan kamu"
 " sekarang aku harus gimana? mau kamu apa?"
 " kejarlah dia, tinggalkan aku. pertahankan dia, sia-siakan aku. perjuangankan dia, rela kan aku. tetaplah bersama dia dan ikhlaskan aku. terimakasih atas ini semua, hidupku sempurna memilikimu, tapi hidupku kurang sempurna tanpa mengecap kecewa darimu. maaf aku haru pergi"
 " tapi sarah..."
 " dia atau aku? hal yang sama. namun dengan nasip yang berbeda"

sarah pun pergi dari hadapan bayu dengan airmata yang terus mengalir tiada henti karna menahan luka perih dari perlakuan  ini semua kepadanya. orang yang disayang, orang yang dicintai, dan orang yang ia tunggu. pergi bersama yang lain saat tak berada dalam genggamannya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*dibaca boleh dicopas izin dulu

NoviaMiftahulJannah

Selasa, 22 Januari 2013

Suara Hati



  Hari ini Jakarta lumayan cerah sekali cuacanya bisa agak pagian deh berangkat ke kampus, namun seperti biasa dengan kendaraan umum ke kampus itu butuh waktu sekitar kurang lebih dua jam. bila naik kendaraan pribadi hanya butuh satu jam dan jalanan lurus terus aja, dan ini naik kendaraan umum perlu berkelok-kelok dulu dan ditambah macetnya jakarta yang semakin kesini makin sulit dimengerti. aku Luna, mahasiswa tingkat muda yang baru lulus SMA dan masih beradaptasi dengan kampus baruku. dikampusku yang baru aku menemukan laki-laki yang seangkatan dengan ku, kita hanya berbeda kelompok kelas. dan tiap lewat depan kelasku dia selalu memandangku dan sambil tersenyum padaku sebut saja namanya rynal. ku ingat sekali waktu itu ada kejadian yang membuat ku jadi kenalan sama dia

 "aduh gue salah masuk ruangan lagi mati gaya nih gue kalo disebut absen ga ada nama gue" luna panik
 " kenapa? lo kok panik banget?" tegur rynal
 " eh kok ada elo sih disini. ngapain?" tanya luna
 " loh harusnya gue yang nanya ngapain lo disini? salah kelas ya? mau gue bantuin ga? bantu ngecenggin nih kalo bisa mah" ledek rynal
 "eeeh plis dong plis jangan yaaaa, malu beneran nih gue. bantuin gue keluar dari sini dong"
 " oke gue bantuin. tapi lo tenang dulu jangan kaya gitu"
 " iya iya tolong banget yaaaa"
 " lo ikutin kata gue ya, sekarang lo izin ke toilet sana nanti gue yang bawain tas lo. cepet"
 " beneran ya gue tunggu depan loh, tas gue jangan di apa-apain juga"
 " bawel banget deh"

  Luna pun mengikuti instruksi apa kata Rynal, sambil nunggu rynal bawakan tasnya, Luna sibuk mainin ponselnya aja. dan akhirnya yang ditunggu-tunggu dateng.

 "duh thanks banget ya, udah dibawain tasnya udah dibantuin juga keluar dari kelas"
 " makanya liat dulu yang bener ruangannya dimana, kalo ga ada yang nolongin gimana hayo"
 " iya iya makasi banyak ya. eh nama lo siapa?"
 " panggil aja rynal. gue mau ke kelas lagi ya. awas salah kelas lagi"
 " oke. oia nama gue luna"
 " udah tau kok"
 " darimana? "
 "tuh dijidat lo ada tulisannya luna sedang bingung mau cari kelas" sambil cekikikan masuk kelas
 Luna pun langsung menuju kelasnya karna ngelirik jam ditangan sudah menunjukkan jam 09.00 dan ia telat satu jam dikelas itu. untung aja dosennya baik. alhasil sampe kelaspun dia cuma bercerita tentang hal yang barusan ia alamin.

 " gue malu semalu malunya ya, ditolonginnya kaya gitu" ujar luna
 " untung masih ada yang baik mau nolongin lo. emang siapa orangnya?
 " namanya rynal. agak ganteng sih tapi kayanya tukang mainin cewek deh"
 " soktau lo, baru kenalan sekali udah bilang gitu, gitu-gitu kan yang nolongin lo"
 " abis tuh ya keliatan banget, dia cepet deket sama cewek. pasti ceweknya ada dimana-mana tuh"
 " emang orangnya yang mana deh?"
 " orangnya itu.....nah nah itu tuh yang senyum tadi ke arah kita" sambil nunjuk ke luar
 " oh itu? itu sih banyak banget yang sukain sampe senior juga ada yang sukain"
 " ah apasih bagusnya itu orang yaa"
 " kepincut aje lu gue angkat tangan ya"

 mereka pun akhirnya selesai kuliah pertama, karna masih ada kuliah kedua jadi luna sempat menunggu dilobby sendiri karena teman-temannya lagi beli buku. dan rynalpun menegurnya

 " masih bingung? kok sendirian di lobby?" tegur rynal
 " eh elo songong ya, gue lagi nunggu temen kok ini"
 " boleh gue temenin ga?"
 " yaudah duduk aja sini"
 " eh kita belum tukeran pin tau, pin lo dong"
 " ga punya pin tau"
 " lalu yang ditangan lo apa itu?"
 " handphone ini mah haha yaudah sini sini"
 " lo tuh ya cantik-cantik kelakuannya aneh"
 " biarin yang penting cantik"
 " yaudah gue tinggal ya cantik, gue laper mau makan dulu. dah cantik"
 " ish gombal banget sih lo ah"

diam-diam luna memperhatikan geraknya rynal sampai kantin, ia perhatiin rynal main sama siapa aja, makan apa aja, dimana keberadaannya sampai ke kampus naik apa dicari tau sama luna. setelah mengetahui semuanya malamnya luna mulai lah chatting sama rynal, ngobrol panjang lebar, becanda-becanda, yang tadinya marah-marah sekarang udah berubah, yang tadinya luna cuek penampilan sekarang berubah, yang tadinya males-malesan ngampus sekarang semangat banget, dan yang tadinya bawel jadi pendiem. apa yang sedang terjadi sama luna ya?

 " omigot kenapa nih gue, kenapa gue ga suka liat rynal sama cewek, kenapa gue bete kalo ga di greet sama rynal seharian, kenapa gue jadi gini sih" bertanya-tanya dalam hati

tampaknya itu semua sudah berubah menjadi benih-benih cinta antara luna sama rynal. bisa aja sih, karna mereka udah sering chattingan selama ini. dan mereka sering jalan bareng ke toko buku, makan siang, ngerjain tugas bareng walaupun dosen beda, dan lain lainnya.

 "lun, jalan yuk. dinner kek gitu ada acara ga?"
 "kapan? nanti malem?"
 " boleh deh. gue jemput ya"
 "okedeh. nanti kabarin aja yaa"

dari sore luna udah sibuk prepare apa aja yang mau digunakan buat jalan bareng sama rynal. baju, sepatu, parfum dan lain lainnya deh apalagi luna dijemput rynal kan kesempatan yang jarang sekali walaupun mereka sering jalan.

 "luna udah siap belom?"
 "udah nih lagi pake sepatu tunggu ya"
 "lama deh keburu perut gue cacingnya pada demo nih"
 " itu sih elo yang tukang demo" sambil keluar menuju rynal
 " speechless nih kok lo cantik sih"
 " heran yaaa hehehe yaudah ayo jalan katanya udah laper"

merekapun jalan, menikmati jalanan berdua diterangin lampu-lampu mobil dan lampu jalan dan cuaca pun cerah ga seperti malam biasanya yang hujan terus. mungkin awan tau kalo mereka mau jalan berdua.

 "ry, kenapa lo ajak gue dinner?"
 " kenapa? ga suka ya lun?"
 " suka sih. cuma ga biasa aja. lo sering ngajak gue jalan, kita deket kaya gini ga jelas tapi lo selalu kasih yang spesial ke gue. menurut gue doang sih gatau deh menurut lo gimana. mungkin ini biasa aja karna lo kan terkenal sering jalan bareng banyak cewek tuh"
 " ah lo ngomong apa sih lun, jangan rusak dinner kita dong. gue lagi menikmati pesona lo malam ini nih. coba kalo dikampus, lo kan cuek sama penampilan lo, lo kan cewek galak kalo dikampus haha"
 " udah deh ujungnya pasti gitu deh ga ngenakin"
 " iyaiya maaf yaaa"

mereka pun menikmati makan malam ditempat itu. diterangi lilin dan redupnya lampu, angin yangg berhembus agak sedikit kencang serta live music yang mendukung suasana romantis ditempat itu semakin menghanyutkan mereka dalam suasana. hingga jam menunjukkan 22.00 wib mereka pun segera beranjak dan rynal mengantarkan luna pulang kerumah. sesampainya dirumah perasaan luna ga karuan, senang, haru, surpise karna dinner malem ini beda dari malam-malam sebelumnya. semuanya terbayang-bayang apa yang keluar dari mulut rynal, apa yang dilakukan rynal dengan lembut. namun itu hanya kebahagiaan sesaat, keesokannya rynal sama sekali ga ada kabar. mungkin sehari, namun hari esoknya juga, dan keesokannya, sampai satu-dua minggu sama sekali luna lostcont sama rynal.

 " lo liat rynal ga? gue ada perlu sama dia"
 " enggak emang kenapa?"
 " abis dinner waktu itu dia ngilang gitu aja masa"
 " romantis ga? ditembak ga? jadian ga"
 " romantis, tapi ga jadian.. nah abis itu dia ngilang ga tau kemana"
"yaudah cari rynalnya nanti dulu ya, mending anterin gue beli minum ke kantin"
 "boleh-boleh gue juga aus kok"

setelah turun dari lift, tak sengaja mata luna menangkap bayangan seorang rynal. tapi, ga sendiri, disebelahnya ada orang yang berdiri sambil digandeng tangannya. entah apa rasanya hati luna pada saat itu dengan seketika dikampus hujan deras. mungkin bisa dibilang perasaan luna sudah diwakilkan dengan ujan yang turun membasahi kampus

 "lun, lo gapapa?"
 " gapapa kok, cuma gemeter dikit aja kaya abis kesetrum gitu"
 "yaudah beli minum dulu aja yuk biar lo tenang"
 "iya iya ikut aja"

luna berharap itu tadi hanya mimpi yang ia liat. atau hanya temennya saja yang dia gandeng , bermacam-macam perkiraan analisa-analisa dilakukan oleh luna sambil hanya bisa diam kaku dan bentar-bentar menangis. karna rasanya sakit banget, malam itu ditempat yang romantis mereka dinner bareng sampai diantar pulang dan hari ini luna melihat dia jalan sama orang lain. tapi luna tidak tinggal diam. dia meminta rynal untuk datang kerumahnya.

 " gue liat cewek dikampus sama lo sambil digandeng itu siapa?"
 " kenapa emangnya? cemburu ya?
 " hemm ga jelas aja lo tiba-tiba ilang sekalinya gue  liat sama cewek. sakit banget tau"
 " maaf aku harus bilang ini, akupun gatau harus gimana ke kamu, kamu tuh baik banget buat aku. kalo ada orang lain yang lebih baik yang sayang sm kamu aku rela kamu pergi sama dia"
 " maksud kamu?"
 " kita bukan apa-apa lun, aku ga bisa. aku ga mau liat kamu kaya gini lagi yang galau karna aku"
 " oh yaudah kalo itu mau kamu. makasi ya" luna masuk ke dalam rumah

 luna langsung masuk kamar dan menangis sejadi-jadinya. dikirain bakalan tinggal  jadi eh malah justru ditinggal. awalnya rynal yang deketin luna sekarang kenapa keadaan berbalik disaat luna bisa nerima rynal dengan kenyamanan yang diberikan sekarang rynal ninggalin gitu aja. betapa hancurnya luna pada saat itu, diatas lukanya dia melihat rynal menjalin kebersamaan dengan orang yang pernah dia lihat sebelumnya. luna geram merasa dibohongin seperti ini, namun ia tak mampu membalasnya.

 " ry, kalo lo mau kaya gitu ga dengan cara yang kaya gini, dan ga perlu ke gue memperlakukannya. oke gapapa gue udah lo perlakukan kaya gini tapi plis gausah ke yang lainnya. cukup gue aja ya. gue mau lo berubah ga kaya gini lagi. sakit loh rasanya seperti ini, sayangnya lo ga pernah ngerasain apa yang gue rasain. bisa aja tapi suatu hari nanti. gue ga bisa ngebales semuanya. cuma gue selalu berdoa buat kebaikan lo, kebaikan atas apa yang lo pernah perlakukan sama gue. biar tuhan dan waktu yang bakalan ngejawab semua doa gue ry..."-suara hati luna

                                                     ----------------------------------------------
*dibaca boleh dicopas izin dulu

Pergilah..aku rela


  Bertemu dengan seseorang itu hal yang mudah namun menemukan kecocokan untuk kelanjutannya itu yang sulit terlebih dengan hubungan yang LDR (LongDistanceRelationship). setelah kelulusan dari SMA nya Micha dan Rio berkomitmen akan tetap melanjutkan hubungan ini meskipun nantinya akan pisah kota. menjaga apa yang udah dibangun selama ini jangan sampai runtuh hanya karna jarak
  "setelah ini kamu tetep ikut pendidikan pelayaran?" tanya micha
  " iya aku mau ikut kata papa aku, biar aku sukses terus bisa ngelanjutin sm kamu"
  " kok aku ga yakin ya? aku takut"
  " keyakinan itu lahir bukan dari mulut karna sewaktu-waktu akan ingkar, tapi keyakinan itu lahir dari hati kamu. ketika kamu menyakinkan sesuatu itu akan terjadi maka akan terjadi"
  " iya sih. tapi aku takut aja"
  " takut akunya ga setia? atau kamu yang malah main-main nanti pas aku tinggal? kamu jadi kan di Jogja? kuliah di kampus yang ternama"
  " entahlah, tapi disitu aku akan mulai menjalankan mimpiku"

di hubungan yang seperti ini akan mudah rentan rasa kepercayaan, rasa kesetiaan, rasa keterbukaan, dan rasa jujur. kemungkinan di dua kota yang berjauhan agak sangat sulit untuk tetap menjaga adanya itu. terlebih Rio akan di asrama selama 3 bulan tanpa komunikasi dan kunjungan, selanjutnya ia akan berlayar. setidaknya ia ga setiap hari memberi perhatian Micha setiap waktu, jangankan perhatian kabarpun akan menjadi hal yang jarang ia akan dapati. sementara Micha akan memulai kuliahnya di Jogja. sudah jarak yang jauh, komunikasi yang terbatas akan kah mampu mereka menjalani.

  "malam ini, menjadi malam terakhir kedua tangan kita bersentuh, mata kita saling menatap, dan mulut kita saling berbicara" ujar Rio
  "sampai kapan aku akan menanggung resiko seperti ini?"
  " ga lama kok, kamu yang tenang ya nanti disana. aku akan baik-baik aja. masa pelaut makan pelaut ya enggak lah aku masih mau sama kamu" ledek Rio
  " aku tuh lagi sedih. kamu tuh ga peka ya masih aja bercanda terus"
  " disaat kamu sedih disitulah tugas aku membuat kamu tersenyum. memang kamu pikir aku ga khawatir, kamu sendirian dikota yang asing menurutku, dikelilingi orang-orang yang entah baik atau buruk yang akan membawa ke pergaulan kamu? dan aku khawatir ada orang lain masuk ke kehidupan kita tanpa izin dan kamu tetap membiarkan dia berada disitu"
 " enggak rio. aku mau kita kaya komitmen awal. kan harus yakin, aku yakin kamu pergi ga akan lama. dan aku akan tetap menunggu kamu disini rio" sambil meneteskan airmata
 " aku ga mau kepergianku menjadi beban untukmu micha, aku menyayangimu bukan untuk menyakitimu seperti ini. aku gamau dimalam terakhir kita bersama, kamu iringi kepergianku dengan air mata"
 " lalu kamu inginkan aku seperti apa? berbulan-bulan aku tanpa kamu, tanpa perhatian kamu, tanpa handphone yang berdering, tanpa ada kata sayang, tanpa ada itu semua. dengan itu semua aku bisa menahan, menahan sesaknya bagaimana rasa kangenku nanti yang ga bisa aku bendung dan cuma bisa menangis saat aku butuh kamu" menangis kejar
 " tenanglah. jangan pikir yang macem-macem ya. hari semakin malam aku harus pamit biar besok fresh dan ga kesiangan. besok kamu mau ikut mengantarku ke asrama?" (sambil meluk micha)
" enggak. biarlah saja aku melihatmu dalam segi empat yang tak bergerak dan ku lihat senyum mu dari kejauhan. aku bakalan kangen terus sama kamu. pergilah aku rela"

sambil dipeluknya micha, rio pun sebenarnya tak kuasa menahan rasa sedihnya karna memang harus berpisah dan menjalani tugasnya sebagai seorang pelaut. dan micha pun harus menjalankan kuliahnya dan berangkat ke jogja lusa. masing-masing dengan kesibukannya. setelah kepergian Rio ke asrama, Micha membuka sebuah kotak yang tertinggal di meja tamu tadi malem lalu ia buka isinya sepotong surat kecil dan dua buah coklat kesukaannya.

"Micha, izinkan aku mengabdi pada negaraku, izinkan aku berlaut mengelilingi tanah airku, izinkan aku menjalani tugasku sebagai pelaut. yakinkan lah, sesering aku berlabuh dimanapun pelabuhan. aku hanya ingin berlabuh dihatimu selamanya...selamanya micha. percaya itu, aku akan pulang dan melihatmu menyambutku dengan senyum yang tetap terjaga, dengan rasa  sayangmu yang masih tetap utuh padaku, dengan rasa setiamu yang tetap terikat. aku akan datang micha..tunggu aku. pulang..pulang membawa mu kerumah kita nanti. aku menyanyangimu, jaga dirimu baik-baik micha. aku akan kembali. restuilah perjalananku, akupun berharap kamu akan yakin dengan komitmenmu pertama kepadaku."

sambil membaca itu tak terasa air mata micha pun turun dengan sendirinya dan tersenyum membaca surat yang kini basah dengan tetes air mata itu dan berucap
  " pergilah, aku rela. aku akan menunggumu pulang rio. aku menyanyangimu"

                                      ----------------------------------------------------
*dibaca boleh, dicopas izin dulu

-NoviaMiftahulJannah-

Senin, 21 Januari 2013

Dia yang ada didekatmu



    Bukan waktu yang singkat memang kalo selama lima tahun kenal deket. hanya tau sekedar  nama, tau rumahnya dimana dan lain lain yang bersifat umum. tapi ini beda dengan keysha yang kenal lama dengan rezha. keysha sampai tau makanan favorit rezha, tau tongkrongan kalo dia ga ada dirumah, tau ke empat belas mantannya rezha, bahkan sampai tau ukuran........rezha. ayo udah mikir negatif aja maksudnya ukuran sepatu,baju,dan celananya rezha. pokoknya hal sedetail mungkin yang rezha biasa lakukan pasti keysha afal.

  "rezhaaaaaaaaa....itu kan roti aku. kok main ambil aja sih. kebiasaan deh" hentak keysha
  "abis enak sih, makanya bawa yang banyak kesekolah. bawa satu doang yaudah abis sama aku" ledek rezha sambil membawa kabur rotinya
 "kamu mah emang rakus, sini balikin" keysha tetap mengejarnya

  rezha paling senang menggoda keysha dalam urusan makanan. biar pun keysha anaknya pendiam dan agak serius tapi kalo urusan makan. hal yang harus tetap dijaga nomer satu kalo udah disamping rezha. balik lagi nih, mereka udah temenan sejak sekolah menengah pertama sampai sekolah menengah atas dan secara kebetulan mendapati kelas yang sama pula. jadi ga heran lagi kalo mrereka makin deket seperti yang orang orang bilang kedekatan mereka udah bisa dibilang lebih dari temen.

   "duuh anaknya siapa sih makannya belepotan gini kaya anak kecil" rezha sambil mengusap pipi keysha
   " aaaa belepotan ya? elapin dong aku kan ga bisa liatinnya" melonggak seperti anak kecil
   " iya sini aku bersihin, makanya kalo mau makan baca doa dulu. sekarang udah bersih nanti pulang tungguin aku yaa. kita pulang bareng tapi temenin aku dulu pergi sebentar" ujar rezha
   " okeee bos. emang kita mau kemana?" keysha tampak penasaran
   " harusnya nanya dulu baru bilang oke. udah pokoknya aku mau culik kamu" sambil bergegas keluar
   
    kebetulan hari ini, rezha ada praktik lanjutan komputer karna minggu lalu dia ga masuk. jadi selama rezha praktik keysha hanya menunggu di dalam kelas sambil mendengarkan musik. sambil terkantuk-kantuk ga lama rezha datang

   " udah siap? yuk ah jangan lama-lama entar keburu molor lagi"
   " emang aku udah ngantuk tau. mau kemana sih?"
  " ada deh, udah ikut cepet ayoooo"

   keysha hanya mengikuti rezha dari belakang dan sampai diparkiran motor maticnya, lalu langsung saja ditancapkan gas ke sebuah toko bunga dekat dari sekolah.

  "loh ngapain kita kesini za? kata keysha
  "mau beli obat disini. ya mau beli bunga lah"
  "buat siapa emang?"
  "buat orang yang spesial dihidup aku selama ini, yang udah setia nemenin aku sampai saat ini. udah ah kebanyakan nanya. menurut kamu bunga apa ya yg bagus?" rezha memaksa
  "(lo deket sama siapa kok ga pernah cerita sih? apa udah ada orang lain yang mengalihkan perhatian lo selain gue? kok tiba-tiba gue sedih sih lo ngomong gitu zha please liat gue disini yang sayang sama lo)" ngomong dalem hati
  " yeeee ditanyain malah bengong kan. yang mana yang cocok buruaaaaan ga ada waktu lagi ini"
  " ohiyayaaaaa zha, yang ini aja nih. bunga mawar sama bunga matahari kayanya bagus deh"
  " kenapa ini?"
  " cewek paling suka dikasih bunga mawar, terus yang bunga mataharinya lo blg aja you're my sun shine kaya bunga matahari gitu" berusaha bangkitkan senyuman
  " oia kadang-kadang otaknya pinter ya. yaudah bungkus ini aja ya"
  " zha, pulang yuk, aku capek nih mau tidur ketemu kasur"
  " iya sebentar ya. jangan bete gitu mukanya ini bentar lagi yaa"

  mukanya keysha saat itu udah ga bisa kebendung lagi antara marah, kesel, cemburu, sedih karna yang dia tau rezha akan memberikan bunga sama orang lain yang lebih spesial melainkan dirinya, yang bisa jadi mengalihkan perhatiannya selama ini. merekapun menuju rumah keysha..

  "makasi ya zha udah anter, kamu langsung pulang aja anter bunga itu ke tempat orang yang kamu bilang paling spesial dihidup kamu" ucap keysha dengan muka lesuh
  " iya sama-sama key, kok aku diusir gitu aja sih biasanya kamu semangat nyuruh aku mampir" sambil angkat mukanya keysha
  " keburu malem udah sana anterin bunganya itu ke orang itu" beranjak masuk kedalam 
ditahan tangannya sama rezha
  " kamu mau kemana? aku udah sampe ketempat orang yang spesial dihidup aku selama ini key. you're my sun shine key. begitukan mau kamu." colek rezha
  " aku ga becanda rezha, aku capek mau tidur" ujar keysha ketus
  " amanda keysha putri, aku ananda rezha pratama sungguh-sungguh menyayangi dirimu selama lima tahun kita kenal, aku nyaman sama-sama kamu selama ini, aku ga mau ada orang lain yang mengalihkan perhatian kamu, aku mau melindungi kamu, aku rela melakukan hal gila kaya yang aku lakuin tiap bareng kamu, aku cuma mau ada terus disamping kamu key. aku sayang sama kamu"
  " kamu pikir aku percaya? enggak. aku ga percaya sama semua ini. aku ga percaya kalo ini bener-bener terjadi. aku kira aku lagi mimpi. aku juga sayang kamu za"

                                                                --------------------------
*dibaca boleh tapi dicopas izin dulu

-NoviaMiftahulJannah-

pertemuan kita


hal yang paling mudah ku lakukan saat pertama
tersenyum sambil menatap wajahmu
menatap ke arah matamu
seakan tak mau bergerak dari mata itu..

ku langkahkan kaki sampai dihadapanmu
lalu ku jabatkan tanganmu
pertemuan kedua tangan itulah
yang menjadi titik pertemuan kita

dari situ ku beranikan untuk mendekatimu
walau sulit akan tetap ku cari jalan nya
walau susah pasti ku bisa melakukannya
ini semua bergerak dari mata yang turun ke hati..

jika hatimu takkan bisa sampai dihatiku
itu bukan salah mu, dan itu bukan salah ku
jangan salahkan pertemuan ini
karna aku tak menyesali pertemuan kita

yang aku sesali hanyalah
kata yang tak mampu keluar dari mulutku
hingga tak mampu kau dengar
dan menyentuh hatimu
itu saja...

Takkan pernah


mungkin jika pertemuan itu tak ada
takkan pernah ada yang namanya kita
ya aku dan kamu pada saat ini..
nanti dan seterusnya..

mungkin aku tak akan pernah menyesal
dengan adanya pertemuan diantara kita
namun yang ku sesali,
mengapa waktu lama sekali mempertemukan kita

mungkin jika saat ini takkan ada
takkan pernah yang namanya keberanian
berani ketika aku mengungkapkan apa yang ku rasa

mungkin jika aku terus menunda
takkan aku rasakan cinta yang ada
pada dirimu kasih..

Selasa, 08 Januari 2013

mungkin

roda berputar seolah tak pernah mau berhenti
orang-orang pun menikmati indahnya hari berganti
katanya apapun rasanya kita kan biasa
olah fikirku banyak menyimpan tanya
perasaan..aku baru saja mengungkap tanya
rasa yang tak pernah mungkin aku jadikan prasangka
itu yang selalu membayangi tiap malam yang nyata
ngasah hatiku kian menjadikan apa yang ku minta
gelak tawa dan canda selalu ada dibayang mata
gerak sentuh perhatian yang kian ada
otakku sudah meradang semua tentangmu
nada-nada suaraku selalu mengucap namamu
dada ini juga sesak menahan rindu
hari-hariku selalu ada hadirmu
aku tak pernah menyangka apa yang sedang terjadi padaku
niscaya ini kan semua menjadi nyata?
itulah dari doaku yang pernah ada....

kamu

kamu..
empat huruf satu kata dan bermakna buat aku
bertemu dengan kamu adalah
keindahan yang tak pernah bisa aku tukar dengan apapun

kamu..
seseorang yang selalu berdiri disampingku
penuh tatap dan senyum
yang membiarkan senyumku terus terjaga

kamu..
seseorang yang mampu
memecahkan batu dihatiku dengan sihir ajaibmu dan
menemukan kunci untuk membuka gembok hatiku

kamu..
seseorang yang selalu ku harapkan kehadirannya
kemarin itu waktu dimana aku melihatmu
sekarang itu waktu dimana aku menunggumu
dan suatu hari nanti waktu dimana aku mencintaimu


kamu..
seseorang yang bisa mengajakku pergi dari kesepian
mengajak cinta dan rinduku bernyanyi dan bernari bersama
membuat hayalan menjadi wujud yang bisa ku percaya
membuat harapan berubah menjadi nyata
dan membuat aku merasakan cinta..

aku gak perduli siapa itu kamu
karna yang aku tau cinta itu...kamu