Selasa, 22 Januari 2013
Pergilah..aku rela
Bertemu dengan seseorang itu hal yang mudah namun menemukan kecocokan untuk kelanjutannya itu yang sulit terlebih dengan hubungan yang LDR (LongDistanceRelationship). setelah kelulusan dari SMA nya Micha dan Rio berkomitmen akan tetap melanjutkan hubungan ini meskipun nantinya akan pisah kota. menjaga apa yang udah dibangun selama ini jangan sampai runtuh hanya karna jarak
"setelah ini kamu tetep ikut pendidikan pelayaran?" tanya micha
" iya aku mau ikut kata papa aku, biar aku sukses terus bisa ngelanjutin sm kamu"
" kok aku ga yakin ya? aku takut"
" keyakinan itu lahir bukan dari mulut karna sewaktu-waktu akan ingkar, tapi keyakinan itu lahir dari hati kamu. ketika kamu menyakinkan sesuatu itu akan terjadi maka akan terjadi"
" iya sih. tapi aku takut aja"
" takut akunya ga setia? atau kamu yang malah main-main nanti pas aku tinggal? kamu jadi kan di Jogja? kuliah di kampus yang ternama"
" entahlah, tapi disitu aku akan mulai menjalankan mimpiku"
di hubungan yang seperti ini akan mudah rentan rasa kepercayaan, rasa kesetiaan, rasa keterbukaan, dan rasa jujur. kemungkinan di dua kota yang berjauhan agak sangat sulit untuk tetap menjaga adanya itu. terlebih Rio akan di asrama selama 3 bulan tanpa komunikasi dan kunjungan, selanjutnya ia akan berlayar. setidaknya ia ga setiap hari memberi perhatian Micha setiap waktu, jangankan perhatian kabarpun akan menjadi hal yang jarang ia akan dapati. sementara Micha akan memulai kuliahnya di Jogja. sudah jarak yang jauh, komunikasi yang terbatas akan kah mampu mereka menjalani.
"malam ini, menjadi malam terakhir kedua tangan kita bersentuh, mata kita saling menatap, dan mulut kita saling berbicara" ujar Rio
"sampai kapan aku akan menanggung resiko seperti ini?"
" ga lama kok, kamu yang tenang ya nanti disana. aku akan baik-baik aja. masa pelaut makan pelaut ya enggak lah aku masih mau sama kamu" ledek Rio
" aku tuh lagi sedih. kamu tuh ga peka ya masih aja bercanda terus"
" disaat kamu sedih disitulah tugas aku membuat kamu tersenyum. memang kamu pikir aku ga khawatir, kamu sendirian dikota yang asing menurutku, dikelilingi orang-orang yang entah baik atau buruk yang akan membawa ke pergaulan kamu? dan aku khawatir ada orang lain masuk ke kehidupan kita tanpa izin dan kamu tetap membiarkan dia berada disitu"
" enggak rio. aku mau kita kaya komitmen awal. kan harus yakin, aku yakin kamu pergi ga akan lama. dan aku akan tetap menunggu kamu disini rio" sambil meneteskan airmata
" aku ga mau kepergianku menjadi beban untukmu micha, aku menyayangimu bukan untuk menyakitimu seperti ini. aku gamau dimalam terakhir kita bersama, kamu iringi kepergianku dengan air mata"
" lalu kamu inginkan aku seperti apa? berbulan-bulan aku tanpa kamu, tanpa perhatian kamu, tanpa handphone yang berdering, tanpa ada kata sayang, tanpa ada itu semua. dengan itu semua aku bisa menahan, menahan sesaknya bagaimana rasa kangenku nanti yang ga bisa aku bendung dan cuma bisa menangis saat aku butuh kamu" menangis kejar
" tenanglah. jangan pikir yang macem-macem ya. hari semakin malam aku harus pamit biar besok fresh dan ga kesiangan. besok kamu mau ikut mengantarku ke asrama?" (sambil meluk micha)
" enggak. biarlah saja aku melihatmu dalam segi empat yang tak bergerak dan ku lihat senyum mu dari kejauhan. aku bakalan kangen terus sama kamu. pergilah aku rela"
sambil dipeluknya micha, rio pun sebenarnya tak kuasa menahan rasa sedihnya karna memang harus berpisah dan menjalani tugasnya sebagai seorang pelaut. dan micha pun harus menjalankan kuliahnya dan berangkat ke jogja lusa. masing-masing dengan kesibukannya. setelah kepergian Rio ke asrama, Micha membuka sebuah kotak yang tertinggal di meja tamu tadi malem lalu ia buka isinya sepotong surat kecil dan dua buah coklat kesukaannya.
"Micha, izinkan aku mengabdi pada negaraku, izinkan aku berlaut mengelilingi tanah airku, izinkan aku menjalani tugasku sebagai pelaut. yakinkan lah, sesering aku berlabuh dimanapun pelabuhan. aku hanya ingin berlabuh dihatimu selamanya...selamanya micha. percaya itu, aku akan pulang dan melihatmu menyambutku dengan senyum yang tetap terjaga, dengan rasa sayangmu yang masih tetap utuh padaku, dengan rasa setiamu yang tetap terikat. aku akan datang micha..tunggu aku. pulang..pulang membawa mu kerumah kita nanti. aku menyanyangimu, jaga dirimu baik-baik micha. aku akan kembali. restuilah perjalananku, akupun berharap kamu akan yakin dengan komitmenmu pertama kepadaku."
sambil membaca itu tak terasa air mata micha pun turun dengan sendirinya dan tersenyum membaca surat yang kini basah dengan tetes air mata itu dan berucap
" pergilah, aku rela. aku akan menunggumu pulang rio. aku menyanyangimu"
----------------------------------------------------
*dibaca boleh, dicopas izin dulu
-NoviaMiftahulJannah-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar